Kalau kita mencari istilah sufi atau tasawuf di dalam Qur'an, maka kita
tidak akan mendapatinya; Namun jika kita mencari substansi sufi atau
tasawuf didalam Qur’an maka dengan mudah kita akan menemukan nya .
Ajaran Tasawuf dalam Islam, memang tidak sama kedudukan hukumnya dengan
rukun-rukun Iman dan rukun-rukun Islam yang sifatnya wajib, tetapi
ajaran Tasawuf bersifat sunnat. Maka Ulama Tasawuf sering menamakan
ajarannya dengan istilah “Fadailu al-A’mal” (amalan-amalan yang hukumnya
lebih afdal), tentu saja maksudnya amalan sunnat yang utama.
Memang harus diakui bahwa tidak ada satupun ayat atau Hadith yang memuat
kata Tasawuf atau Sufi, karena istilah ini baru timbul ketika Ulama
Tasawuf berusaha membukukan ajaran itu, dengan bentuk ilmu yang dapat
dibaca oleh orang lain.
Inti dari tasawuf itu adalah:
(1) Pensuciakn jiwa (tazkiyatun nafs)
(2) Pendekatkan diri kepada Allah (taqorrub ilallah); dan
(3) Merasakan kehadiran Allah di dalam hati (hudhurul qalbi ma'allah)
Wa hasil, tasawuf itu merupakan ajaran “sisi dalam” Islam, sedangkan
syariah itu merupakan “sisi luar “ Islam. Sisi luar shalat, misalnya
tergambar dalam bacaan dan gerakan salat; sedangkan sisi dalam salat
adalahke khusyukan hati, ikhlas, merasakan akan kehadiran Allah
Swt.Shalat yang dinilai mencapai tingkat kesempurnaan adalah shalat yang
menggabungkan antara sisi lahir dan batin.
Demikian pula, berislam yang sempurna adalah berislam dengan
menggabungkan sisi luar dan dalam dengan meramu antara tasawuf dan
syariah di atas dasar aqidah shohihah. Rasulullah Saw dan para sahabat
beliau adalah pengamal syari’at sekaligus tasawuf yang berkeseimbangan.
Uraian di atas adalah “tasawuf yang positif”,” tasawuf Islami” atau bisa
dinamakan dengan “ tasawuf Qur'ani “ atau “tasawuf Sunni”. Sementara
tasawuf yang bertentangan dengan Al Qur'an dan Sunnah Nabi Saw disebut
“tasawuf negatif “. Boleh jadi tasawuf model inilah yang difahami miring
oleh segelintir orang sebagai tasawuf, kemudian mengeneralisir bahwa
semua tasawuf adalah sesat dan bid'ah,padahal pemahaman ini hanya muncul
akibat dari tidak memahami hakikat tasawuf yang sebenarnya.
Abi Fajry Faisol TN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar