Laman

Senin, 16 April 2012

Bagaimanakah Ajaran sufi/tasawwuf dalam Islam?

Kalau kita mencari istilah sufi atau tasawuf di dalam Qur'an, maka kita tidak akan mendapatinya; Namun jika kita mencari substansi sufi atau tasawuf didalam Qur’an maka dengan mudah kita akan menemukan nya .

Ajaran Tasawuf dalam Islam, memang tidak sama kedudukan hukumnya dengan rukun-rukun Iman dan rukun-rukun Islam yang sifatnya wajib, tetapi ajaran Tasawuf bersifat sunnat. Maka Ulama Tasawuf sering menamakan ajarannya dengan istilah “Fadailu al-A’mal” (amalan-amalan yang hukumnya lebih afdal), tentu saja maksudnya amalan sunnat yang utama.
Memang harus diakui bahwa tidak ada satupun ayat atau Hadith yang memuat kata Tasawuf atau Sufi, karena istilah ini baru timbul ketika Ulama Tasawuf berusaha membukukan ajaran itu, dengan bentuk ilmu yang dapat dibaca oleh orang lain.

Inti dari tasawuf itu adalah:

(1) Pensuciakn jiwa (tazkiyatun nafs)
(2) Pendekatkan diri kepada Allah (taqorrub ilallah); dan
(3) Merasakan kehadiran Allah di dalam hati (hudhurul qalbi ma'allah)

Wa hasil, tasawuf itu merupakan ajaran “sisi dalam” Islam, sedangkan syariah itu merupakan “sisi luar “ Islam. Sisi luar shalat, misalnya tergambar dalam bacaan dan gerakan salat; sedangkan sisi dalam salat adalahke khusyukan hati, ikhlas, merasakan akan kehadiran Allah Swt.Shalat yang dinilai mencapai tingkat kesempurnaan adalah shalat yang menggabungkan antara sisi lahir dan batin.

Demikian pula, berislam yang sempurna adalah berislam dengan menggabungkan sisi luar dan dalam dengan meramu antara tasawuf dan syariah di atas dasar aqidah shohihah. Rasulullah Saw dan para sahabat beliau adalah pengamal syari’at sekaligus tasawuf yang berkeseimbangan.

Uraian di atas adalah “tasawuf yang positif”,” tasawuf Islami” atau bisa dinamakan dengan “ tasawuf Qur'ani “ atau “tasawuf Sunni”. Sementara tasawuf yang bertentangan dengan Al Qur'an dan Sunnah Nabi Saw disebut “tasawuf negatif “. Boleh jadi tasawuf model inilah yang difahami miring oleh segelintir orang sebagai tasawuf, kemudian mengeneralisir bahwa semua tasawuf adalah sesat dan bid'ah,padahal pemahaman ini hanya muncul akibat dari tidak memahami hakikat tasawuf yang sebenarnya.

Abi Fajry Faisol TN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar