Laman

Selasa, 15 Mei 2012

Islam adalah JALAN TENGAH antara Yahudi dan Nasrani

Tema sentral dari ajaran taurat adalah hukum hukum yg sangat ketat,karena yang dihadapi oleh Nabi musa adalah kaum bani israil sebagai umat bekas budak yang terkenal kebengalannya.. Akibatnya seakan akan kehidupan mereka begitu tertekan.

Lalu muncullah Nasrani/kristen dengan membawa tema ajaran kasih yang berlebihan,sehingga dampaknya banyak hukum2 yang dilanggar dan di sepelekan....

Akhirnya datanglah Islam dengan membawa ajaran pertengahan dengan mengusung tema ketaatan kepada hukum dan diimbangi dengan kasih sayang yang pada porsinya...sehingga hukum bisa ditegakkan dan nilai kemanusiaan dapat dipelihara...

“ Dan demikian pula telah Kami jadikan kamu (ummat Islam), ummat yang ditengah (yang adil dan pilihan), agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad)menjadi saksi atas (perbuatan) kamu” (Q.S Al-Baqarah : 143)

Abi Fajry Faisol TN.

Senin, 07 Mei 2012

Bahasa Al-Qur'an (Arab) Adalah Bahasa Yang Sangat SENSITIVE!!!

Kesalahan pengejaan tempat keluarnya huruf (mahroj) serta bacaan panjang pendeknya (mad dan qoshr) maka akan berdampak fatal pada perubahan arti. Dan ini akan berbahaya jika yang kita baca adalah Al-Qur'an.

Contoh:

1. Tsumma (memaki huruf Tsa') artinya kemudian, tapi jika dibaca summa (memakai sin) maka artinya diracun,dan jika dibaca syumma (memakai Syeen) maka artinya dicium. Coba anda bayangkan jika kita salah membaca ayat "tsumma rodadnaahu Dst"

2. "Bashir" dengan huruf shod artinya Maha melihat,jika memakai huruf sin (basir) maka artinya yang sakit ambien, jika membaca ayat "huwas'sami'ul bashir" diganti shodnya dengan sin maka artinya berubah total menjadi: Dia (Allah) yg maha mendengar lagi maha ambien! na'udzu billah!

3. Allah (a nya pendek) jika a nya dibaca panjang (aaallah) maka artinya menjadi ;"apakah Allah". coba anda bayangkan jika ada orang adzan Aaallahu akbar maka artinya menjadi apakah Allah maha besar?. Dan jika "bar" dari kata akbar dipanjangkan (akbaar) maka artinya menjadi "haid"

4. Iyyaaka na'budu jika membaca iyyaka tanpa menekan atau mendoublekan ya' (iyaaka) maka artinya berubah menjadi : hanya kepada cahaya matahari kami menyembah! Na'udzu billah.DLL

Nabi Saw memberi peringatan keras akan hal ini:

Anas bin Malik meriwayatkan bahwa banyak sekali orang yang membaca Al-Qur’an, namun Al-Qur’an melaknatinya. (Riwayat Tirmidzi dan Ahmad).

Untuk itulah marilah kita membaca Al-Qur'an dengan benar yakni dengan memberikan hak-hak bacaan pada tempatnya, yaitu dengan berguru kepada ustadz ahlinya. Karena Rosulullah Saw sebagai mahluk paling fasih,namun beliau tetap berguru kepada Malaikat Jibril.

Wallahu A'lam.

Abi Fajry Faisol TN.

Cuplikan Tiga Nasihat Al-Ghozali Terkait Ahlakul Karimah

Dalam tulisan ini saya cantumkan tiga cuplikan nasehat Imam Al-Ghozali yang terkait dengan pelatihan diri untuk meningkatkan mutu akhlakul karimah.

1. Ghoddhul Bashor (menjaga pandangan) dan menahannya dari keleluasaan memandang dari segala sesuatu yang tercela dan dibenci oleh agama dan segala sesuatu yang bisa menyibukkan hati serta melalaikannya darimengingat Allah Swt.

Karena pandangan yang terlarang adalah “sahmun masmumun min sihami iblis” yaitu panah beracun dari panahnya iblis laknatullah. Barang siapa meninggalkan pandangan terlarang itu maka ia akan mendapatkan didalam hatinya rasa manisnya iman.

2. Hifdzul Lisan (menjaga lisan) dari dusta,ghibah (gosip),namimah (mengadu domba) dan lain-lain dengan cara menyibukkan diri berdzikir kepada Allah serta membaca Al-Qur’an.

3. Mencegah pendengaran dari segala sesuatu yang dibenci oleh agama.

Karena ada kaidah: “kullu ma haruma qouluhu,harumal isgho’u ilaih”
artinya: segala sesuatu yang haram mengucapkannya maka haram pula memperhatikannya (mendengarnya).

Didalam Al-Qur’an Allah Swt menyamakan kedudukan orang yang mendengarkan perkataan bohong (serta yang terlarang lainnya) sama dengan orang yang memakan barang haram. Sammaa’una lil kadzibi akkaaluna lis-sukhti.

Sabda Nabi Saw: Al-mugtabu wal mustami’u syarikani fil itsmi,artinya orang yang berghibah dan orang yang mendengarkannya keduanya bersekutu didalam dosa.



Abi Fajry Faisol TN.

Referensi: Ihya’ Ulumiddin
Mu'allif : Imam Al-Ghozali

Minggu, 06 Mei 2012

Haram Dan Bid’ahkah Acara Kenduri Untuk Arwah...?

Para penentang acara kenduri arwah, haruslah kalian katahui bahwa kenduri untuk para arwah itu mempunyai arti sodakoh dan mendo’akan kepada orang-orang Islam yang telah meninggal dunia. Maka hal ini sangat bersesuaian dengan perintah Allah Swt:

"Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosadosa saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan membawa iman, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hasyr: 10).

“Dari Siti ‘Aisyah ra bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad SAW: “Ibu saya mati mendadak, dan saya yakin seandainya dia bisa bicara, dia bersedekah, apakah ibu saya mendapat pahala, seandainya saya bersedekah untuk ibu saya? Rasulullah menjawab, “ya ada pahala bagi ibumu.”(HR Bukhari dan Muslim)

Sedekah ini dilakukan biasanya karena beberapa alasan. Salah satunya, seperti saat masih hidup ada seseorang memiliki keinginan dan nadzar untuk menyodakohkan sebagian hartanya namun dia belum sampai melakukannya sudah keburu meninggal dunia.

Alasan yang lainnya, seorang anak atau saudaranya merasa ada kemampuan dalam hal ekonomi dan berkeinginan untuk bersodakoh atas nama orang yang sudah meninggal tersebut. Dan persoalan semacam tadi juga pernah terjadi pada masa Nabi Saw.

Jadi setiap amalan yang kami lakukan tentu mempunyai dalil yang bisa dipertanggung jawabkan sehingga tidaklah bertanggung jawab jika masih ada saja orang Islam yang selalu mengungkit-ungkit hal-hal yang Allah sendiri tidak melarangnya.

Adakah sebuah kesombongan yang lebih berbahaya daripada mengharamkan apa-apa yang Allah dan Rosul-Nya halalkan...???

Abi Fajry Faisol TN.

Sabtu, 05 Mei 2012

Fluktuasi Iman Menurut Imam Al-Ghozali

Imam Ghozali dalam karya emasnya "Ihya' Ulumiddin" menjelaskan bahwa keadaan iman itu ada 3 type, yaitu:

1. Al Imanu yazidu,yakni Iman yang cenderung terus bertambah. Keadaan ini adalah Imannya para Nabi,Rosul,sholihin dll.

2. Al Imanu yanqushu,yakni Iman yang selalu terus berkurang hingga habis. Keadaan ini adalah Imannya para syetan dan orang-orang kafir

3. Al Imanu yazidu wa yanqushu,yakni Iman yang kadang bertambah dan kadang mengalami penurunan. Keadaan ini adalah Iman kebanyakan orang awam seperti saya dan kebanyakan umat Islam pada umumnya.

Pertanyaannya: Iman kita masuk dalam kategori type yang mana?

Abi Fajry Faisol TN.

Selasa, 01 Mei 2012

Memahami Radikalisme Umat Islam !!


Islam sebagai agama yang mengusung tema “rohmatan lil ‘alamin” sering dikotori oleh praktek-praktek keji yang membawa-bawa Islam. Bom bunuh diri mengatas namakan jihad terjadi diberbagai tempat. Hal inilah yang menjadi black list karena memahami Islam secara sepotong-sepotong yang akhirnya bermuara pada sikap radikalisme.

Qur’an dan Hadits adalah dua senjata andalan yang mereka pakai guna mencuci otak para kader belia. Mereka sajikan beberapa ayat dan hadits guna memasukkan indoktrinasi dan membangun paradigma dalam menilai arti hidup.

Sejarah telah mencatat, kelompok radikal Islam ini muncul dari kekeruhan politik antara kelompok sayyidina Ali bin Abi Thalib ra dengan kelompok Mu’awiyah bin Abi Sufyan ra yang memunculkan kaum Khowarij. Kaum Khowarij mempunyai pemahaman terhadap Qur’an dan Hadits secara lafdzi wal manthuqi (tekstual dan tersurat) dan harus dilakukan dengan sepenuhnya. Mereka adalah kaum yang fanatik dan sempit akalnya serta menghalalkan darah bagi yang menselisihinya.

Kemudian ajaran dan faham Khowarij ini diwarisi dan diteruskan lagi oleh kaum Wahabi khususnya di kerajaan Saudi Arabia. Diantara ajaran-ajaran mereka antara lain: berziarah ke makam orang saleh termasuk perbuatan syirik, melarang ta’wil ayat dan hadits; haramnya menggunakan alat tasbih dalam berdzikir dan lain-lain.

Golongan Wahabi tidak cukup puas dengan berdakwah semata, tapi juga harus menggunakan senjata untuk menghalau para penghalang dengan niatan bahwa mereka memerangi para pelaku bid’ah. Saat mereka menguasai sebuah desa atau kota, maka mereka hancurkan kuburan,bahkan makam para sahabat juga mereka luluh lantakkan. Wahabi juga mengharamkan hal-hal kecil yang menurut mereka bisa menyebabkan penyembahan keberhalaan atau segala hal yang mengarah kepada keberhalaan, seperti gambar.

Kongklusinya,mereka sangat bersikap eksklusif dan ananiyyah (egois). Mereka meyakini bahwa pendapat merekalah satu-satunya yang paling sohih dan pendapat golongan selainnya adalah salah dan sesat.

Prilaku Neo Khowarij (Wahabi) tersebut sangatlah bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Islam selalu mengajak kepada sikap tengah dan moderasi (I’tidal wat-tawassuth), serta melarang sikap berlebih-lebihan (ghulluw),dan sok pandai (tadzakki).

Radikalisme Islam ini terlahir dari memahami agama secata tekstual semata. Akhirnya mereka sangat gampang mendakwa orang lain sebagai ahli bid’ah dan khurofat yang berakhir pada vonis kafir dan syirik. Sikap tasammukh (toleransi) dalam perbedaan pemahaman tidak ada pada diri mereka...

Abi Fajry Faisol TN.