S. Pak ustadz,
bolehkah sebagai orang tua kita berbohong kepada anak kita yang masih kecil
dengan tujuan baik seperti merayu anak supaya tidak nakal?
U. Hukum asal
berbohong adalah haram, namun dalam hal-hal tertentu terdapat dalil yang
membolehkannya. Dalam sebuah Hadits diterangkan:
“Dan aku (Umi Kultsum) tidak mendengar bahwa beliau (Nabi
Saw) memberikan keringanan dari berbohong yang diucapkan oleh manusia melainkan
dalam perang, mendamaikan diantara manusia, pembicaraan sang suami terhadap
istrinya dan pembicaraan sang istri terhadap suaminya”.
Dari Hadits diatas ternyata tidak menjelaskan bahwa
berbohong kepada anak kecil merupakan keringanan yang diperbolehkan oleh agama.
Menyangkut kebiasaan berbohong terhadap anak kecil ini tidak
jarang dilakukan oleh orangtua terhadap anaknya, apa itu sekedar untuk
iming-iming supaya si kecil tidak rewel misalkan: “Adik diam ya jangan menangis..
nanti ibu belikan es krim” padahal tidak dibelikan. Atau ketika orang tua
menakut-nakuti anaknya supaya tidak nakal misalkan: “Adik jangan nakal ya..,
nanti digigit dinosaurus lho”.
Larangan berbohong itu sama, baik berbohong kepada orang tua
maupun terhadap anak-anak.
Abdulloh bin Amir Ra dia berkata: “Suatu hari disaat
Rosulullahh Saw duduk dirumah kami, (tiba-tiba) ibuku memanggilku (yang saat
itu aku masih anak kecil) dengan mengatakan: “Hai kesinilah, aku akan memberi
kamu sesuatu. Rosululloh Saw berkata kepada ibuku: Apa yang akan engkau berikan
kepada dia? Ibuku menjawab: Kurma. Kemudian Rosululloh Saw bersabda:
Ketahuilah, andaikan engkau tidak memberi kepadanya sesuatu maka ditulis bagi
dirimu suatu kedustaan.” (H.R. Abu Dawud).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar