S. Jika pada bulan Syawal seorang wanita mau melakukan puasa
sunnah Syawwal tapi masih mempunyai hutang puasa Ramadhan sebab saat bulan
Ramadhan mengalami menstruasi. Mana yang didahulukan,apa membaya hutang puasa
Ramadhan dulu atau berpuasa sunnah Syawwal dulu?
U.Puasa 6 hari pada bulan Syawwal mempunyai fadhilah
tersendiri. Dalam riwayat Muslim, Abu
Dawud, Tirmidzi, Nasa`i dan Ibnu Majah, Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian melakukan puasa 6
enam hari dari bulan Syawwal, maka ia seperti berpuasa selama satu tahun .
Kemudian bagaimana dengan seseorang yang melakukan puasa
selama 6 hari di bulan syawwal dengan berniat untuk melunasi hutang puasa
Ramadhannya dan sekaligus berniat melaksanakan puasa Syawwal?
Puasa Ramadhan yang ditinggalkan sebab udzur syar’i (yang
diperbolehkan agama) seperti karena haidl bagi wanita, maka untuk melunasi
hutang puasanya tidak harus disegerakan dan boleh ditunda hingga bulan sya’ban
yang akan datang sehingga ia boleh puasa sunnah Syawwal tanpa melunasi hutang
ramadhan terlebih dahulu. Namun jika Puasa Ramadhan yang ditinggalkan tidak
sebab udzur syar’i (yang tidak diperbolehkan agama) seperti orang berbuka
disiang hari hanya sekedar tidak mampu menahan keinginan untuk makan atau
minum,maka untuk melunasi hutang puasanya harus disegerakan dan tidak boleh
ditunda.
Imam Hotib Syirbiny menerangkan bahwa apabila seseorang pada
bulan Syawwal menunaikan puasa qodho’ untuk melunasi hutang puasa ramadhan,
maka ia tetap memperoleh pahala puasa sunah Syawwal walau mungkin pahala puasa
syawwal yang diperolehnya tidak seoptimal pahala puasa Syawwal yang dikerjakan
sendiri tanpa dibarengi dengan niat puasa qodho’ ramadhan.
Referensi:
Kitab Mugnil Muhtaj, Juz I hal 600.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar