Upaya mewahabikan umat Islam di Republik ini sudah bukan menjadi hal
yang rahasia lagi. Para aktivis gerakan wahabisme sangat antusias dalam
mempromosikan ajaran dan pemikiran para Ulama’nya. Mereka tidak saja
meneriakkan khotbah pencacian kepada yang tidak sefaham dari dalam
masjid di kota-kota, melainkan mereka juga merangsek masuk ke pedesaan
dan daerah-daerah pedusunan terpencil di Indonesia.
Di Indonesia,ada beberapa ciri-ciri gerakan wahabi yang perlu untuk diketahui antara lain:
1. Mempermasalahkan terhadap Pancasila dan UUD ‘45. Mereka menolak itu,
menurutnya Sebagai penduduk mayoritas maka umat Islam haram menggunakan
sebuah pakem sekular, hasil ciptaan manusia yang bertentangan dengan
wahyu.
Mereka tidak sadar bahwa sebenarnya Pancasila disarikan dari nilai-nilai dasar yang Islami.
2. Anti “demokrasi”, sebab demokrasi dinilainya sebagai system kuffar.
3. Menolak dengan keras atas segala sesuatu yang berbau adat atau
tradisi. Kreatifitas budaya lokal dinilai bid’ah yang wajib dimusnahkan.
Ketiga hal diatas merupakan “refrain” yang saat ini selalu dibahas
berulang-ulang dalam berbagai kesempatan oleh kaumWahabi di Indonesia. Pilar-pilar
tersebut merupakan sebagian dari ‘juklak” program wahabi yang sudah
disusun di Saudi arabia sana, dan lalu dieksport secara bertahap ke
Indonesia.
Selanjutnya… jika Indonesia sudah bisa diwahabikan, kemudian sangat
boleh jadi negeri tercinta ini akan disulap menjadi repetisi Mamlakah
Saudi Arabia, di mana budaya positif lokal dibid’ahkan dan diberangus.
Sungguh keringnya model berIslam seperti ini…
Abi Fajry Faisol TN.