Rasulullah menerangkan, bahwa
berkah itu akan didapat dengan segera pada waktu pagi. Lalu, bagaimana
kita mengartikan waktu pagi?
Waktu pagi berawal dari jam 00.00 wib atau awal hari sampai menjelang
waktu dhuha. Oleh karena itu, kita patut mengetahui ibadah apa saja yang
terdapat di antara selang jam-jam itu.
Ada beberapa hal yang Rasulullah anjurkan untuk kita laksanakan sebaik
mungkin. Yakni antara lain, melakukan ibadah di tengah malam. Seperti
shalat malam (qiyamullail / tahajjud), zikir, istighfar, taubat, membaca
al-Qur'an dan lain sebagainya. Sungguh, ibadah-ibadah tersebut memiliki
suasana yang berbeda dan sangat baik bagi kepentingan seorang hamba di
hadapan tuhannya, Allah robbul izzati. Sampai menjelang subuh. Saat itu
Allah turun ke langit dunia untuk melihat apa yang dilakukan
hamba-hamba-Nya. Allah akan menerima taubat hamba-hamba-Nya yang
bertaubat, mengabulkan semua doa-doa yang dipanjatkan, dan
memperkenankan apa saja yang diinginkan untuk kemaslahatan dunia dan
akhirat. Bagaimana tidak? Apa yang dimohonkan seorang hamba dalam
keheningan pasti Allah kabulkan selama hal itu positif.
Kemudian, waktu ba'da subuh akan ditemukan sebuah keutamaan bahwa udara
pagi yang menghembus di pagi hari memberikan nilai kesehatan bagi fisik
seseorang. Melebihi udara yang ia hirup di siang hari. Itu menurut
tinjauan kesehatan.
Dan setelah fajar menyingsing, kita semua hendak memulai aktifitas kita
masing-masing. Menurut ilmu kesehatan juga, orang yang biasa bangun di
pagi hari lebih memiliki gairah untuk hidup dibandingkan dengan orang
yang bangun lebih siang daripadanya. Begitu pula dengan tingkat
produktifitas yang dimiliki, juga berbeda-beda.
Lalu lebih siang lagi. Ada waktu dhuha di mana matahari mulai naik. Nah,
pada saat itu adalah awal dari keprimaan aktifitas seseorang dalam
bekerja dan mencari maisyah (kebutuhan hidup). Karenanya dalam Islam ada
yang namanya shalat sunnah dhuha. Shalat sunnah ini diungkapkan
memberikan makna kebaikan terhadap kepentingan seorang hamba dalam
hidupnya.
Rasulullah juga berdoa:
"Tidaklah tiba suatu hari melainkan ada dua malaikat berdiri di depan
pintu seorang hamba sambil (yang satu) berdoa: "Ya Allah, berikanlah
ganti kepada orang-orang yang mengeluarkan harta bendanya." Dan yang
satunya lagi berdoa; " Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang menahan
hartanya."
Dan itu semua terjadi di waktu pagi. Harta tidak hanya terbatas pada
uang dan kekayaan materi saja. Tapi juga apa yang kita miliki secara
luas dari kelapangan, seperti kesehatan, waktu, energi, pikiran, harta,
dan lain sebagainya. Dan itu semua bisa dilakukan dengan cara shalat
dhuha. Sungguh begitu utama dan besar janji dalam Islam tentang
keberkahan di pagi hari ini.
Marilah kita manfaatkan peluang yang begitu berharga ini....