Guna menggapai kesempurnaan dalam melakukan ibadah dan keyakinan,
hendaknya kita memahami ilmu tasawwuf melalui thariqah-thariqah yang
mu’tabaroh dalam silsilah dan isi ajarannya.
Para ulama besar Islam tidak menentang tasawuf, terbukti tidak sedikit
dari mereka yang bergabung menjadi pengikut tasawuf, para ulama tadi
berkhidmat dibawah binaan seorang mursid atau syaikh thariqah yang arif,
bahkan kendatipun ulama itu lebih mahir tentang pengetahuan Islam,
tetapi mereka tetap memulyakan para mursyid atau syaikh tersebut.
A’immatul Arba’ah ( para imam madzhab empat), semuanya memiliki seorang
syaikh thariqah. Melalui syaikh itulah mereka mengenal Islam dalam segi
esoterisnya yang indah. Para imam empat itu menyadari bahwa syariat
harus ditopang dengan ilmu tasawuf sehingga akan tergapailah pengetahuan
hakiki mengenai hakikat ibadah yang sesungguhnya.
1. Imam Hanafi merupakan murid dari Thariqat Naqsyabandiyah yaitu Imam Ja’far as Shadiq.
2. Imam Maliki merupakan juga murid Imam Jafar as Shadiq
3. Imam Syafi’i. Beliau berkata: “Saya berkumpul bersama ahli sufi dan memperoleh tiga ilmu:
>>Ilmu bagaimana berbicara
>>Ilmu bagaimana memperlakukan orang lain dengan cinta kasih dan kelunakan hati
>>Ilmu jalan tasawuf.
Ibnu Khaldun berkomentar didalam kitabnya Muqaddimah , halaman 328:
“Jalan yang ditempuh sufi merupakan jalannya salaf, yaitu jalan yang
ditempuh para ulama yang lalu di antara para sahabat, tabi’in, dan
tabiut tabi’in. Dasarnya adalah ibadah kepada Allah Swt serta
meninggalkan gemerlap serta kemewahan dunia.”
Jalaluddin as Suyuti didalam kitab berkata, “Tasawuf yang diamalkan oleh
ahlinya merupakan ilmu yang terbaik dan mulia. Ilmu ini menerangkan
bagaimana itba’ Sunah Rasul Saw dan meninggalkan bid’ah.” (Ta’yad al
haqiqat al ‘Aliyyah, hal. 57)
Golongan yang mengatakan tasawwuf sebagai kesesatan atau perbuatan
bid’ah adalah mereka yang terhijab hatinya terhadap perkara haq, mereka
menetang dan menselisihi jalan yang ditempuh oleh para ulama salaf yang
memulyakan dan mengamalkan ajaran tasawuf syar’i.
Abi Fajry Faisol TN.
Wallahu A’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar