Laman

Minggu, 12 Mei 2013

HUKUM SEPUTAR MENDO’AKAN ORANG TUA YANG SUDAH MENINGGAL




S: Pak Ustadz, bermanfaat atau tidakkah doa anak terhadap orang tuanya yang sudah meninggal yang ketika masa hidupnya orang tua tersebut suka melakukan maksiat?

Dan apakah benar doa untuk mayit ini bisa sampai jika yang berdoa tersebut adalah anak mayit sendiri dan doa selain anaknya tidak akan sampai?

U: Menurut dalil agama bahwa do'a anak sholeh itu bisa memberi manfaat (bisa untuk meringankan siksa) untuk kedua orang tuanya, dengan syarat kedua orang tuanya tidak mengerjakan dosa syirik dan belum bertaubat hingga akhir hayatnya. 

Untuk itu sebagai anak maka kita tetaplah mendo'akan kedua orang tua, jika kedua nya meninggal dalam keadaan muslim, walaupun toh kita mengetahuinya bahwa orang tua kita banyak mengerjakan  dosa dan maksiat.

Diriwayatkan dari Anas rodhiyallohu anhu, ia berkata : Aku mendengar Rosulullah Saw  bersabda : Allah ta’ala berfirman : “Hai anak Adam, selagi engkau memohon dan mengharap kepadaKu, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak mempedulikan lagi. Hai anak Adam, walaupun dosamu hingga setinggi langit, apabila engkau memohon ampun kepadaKu, maka Aku memberikan ampunan kepadamu. Hai anak Adam, jika engkau menemui-Ku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, namun engkau tidak menyekutukan sesuatu dengan-Ku maka Aku datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi juga”. (HR. Tirmidzi).

Bertebaran hadits-hadits Nabi saw. yang menerangkan bahwa amalan orang yang masih hidup bisa memberikan manfaat untuk mayit diantaranya adalah do’a kaum muslimin bagi mayit pada saat sholat jenazah dan lainnya yang mana do’a tersebut akan diterima oleh Alloh swt. Demikian pula do’a kaum muslimin untuk sesama muslimin baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat. Sebagaimana firman Alloh Swt dalam Al-Hasyr ayat 10:

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".

Jika ada orang yang mengatakan bahwa cuma do’a dari anak sholeh saja yang akan diterima oleh Alloh Swt maka itu adalah pemikiran yang tidak tepat baik secara naqli (Qur’an dan Hadits) maupun aqli (akal) sebab hal tersebut akan bertentangan pula dengan ayat-ayat serta hadits-hadits Nabi Saw menyangkut amalan-amalan dan do’a seseorang yang bisa memberi manfaat kepada mayit ataupun untuk yang masih hidup.

Jika kita tetap bersikukuh menggunakan penafsiran kelompok pengingkar yang cuma membatasi do'a dari anak yang sholeh saja yang bisa sampai kepada si mayit, maka pertanyaannya bagaimana halnya dengan orang yang sampai matinya tidak mempunyai anak? Apakah orang yang tidak punya anak tersebut tidak bisa memperoleh syafa'at atau manfaat do'a dari amalan orang yang masih hidup? Lantas bagaimana do’a kaum muslimin disaat sholat jenazah, apakah tidak akan sampai kepada mayit?

Saya tegaskan lagi bahwa pemahaman dan pembatasan cuma do'a anak sholeh saja yang bisa member manfa’at pada mayyit adalah pemahaman yang keliru, sebab akan kontradiksi  dengan hadits-hadits shohih menyangkut amalan-amalan orang yang masih hidup yang bisa member manfaat terhadap si mayit.

Wallohu A'lam .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar